KAUR || LINTAS NUSANTARA.ID – Terlihat jelas limbah tambak udang milik PT Dua Putra Perkasa (DPP) “ngocor” di aliran sungai Desa Way Hawang Kecamatan Maje Kabupaten Kaur. Dari pantauan awak media dilokasi aliran sungai, terlihat jelas pipa pembuangan limbah tambak udang PT DPP yang mengalir ke sungai.
Pembuangan limbah tambak udang ini yang diduga kuat masyarakat telah mencemari sungai Way Hawang. Namun, beberapa statemen managemen tambak mengatakan perubahan warna air sungai merupakan bentuk fenomena alam sangat menyakiti warga.
Pasalnya, sungai ini tidak lagi dapat dimanfaatkan setelah limbah tambak udang PT DPP dialirkan ke sungai. Warna hitam pekat, ikan mati dan mengeluarkan bau busuk menyengat hidup membenarkan adanya pencemaran lingkungan di sungai ini.
Kades Way Hawang, Ahmad Marzuki mengisyaratkan kebenaran telah terjadi pencemaran lingkungan khususnya di aliran sungai. Masyarakat tidak lagi dapat memanfaatkan sungai sebagai lahan pencaharian alternatif.
Limbah tambak udang PT DPP ini menjadi sorotan publik karena belum ada solusi penyelesaiannya. Pemerintah yang diharapkan mampu menjadi penengah pun belum menunjukkan taringnya dalam mengatasi limbah tambak udang.
“Kami masyarakat berharap ada penyelesaian masalah limbah tambak udang ini. Karena masyarakat menginginkan sungai kembali normal seperti semula sebelum adanya tambak udang,” ungkap Surlian (53).
Sementara, managemen PT DPP masih sulit untuk dikonfirmasi terkait limbah tambak udang yang ditimbulkan atas aktivitasnya. PT DPP memiliki sedikitnya 10 kolam tambak yang luasnya satu kolam mencapai satu hektare.(dang)
