Wujudkan Indonesia Pahami Literasi Digital, Kementerian Kominfo Edukasi Masyarakat

oleh -3,019 views
oleh
Webinar Literasi Digital Kementerian Kominfo.(foto: Kominfo)

LINTAS NUSANTARA.ID || BENGKULU TENGAH – Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) gelar kegiatan Literasi Digital, Rabu (14/7/2021) di Kabupaten Bengkulu Tengah secara online melalui webinar zoom.

Untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat yang paham akan Literasi Digital lebih dalam, serta menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota/Kabupaten area Sumatera II, yang meliputi Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI, Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu Dr. drh. Rohidin Mersyah, M.M.A.

Gubernur Bengkulu, memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform.

Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021. pada sesi keamanan digital, Drs Rusmanto, MM (Wakil Ketua Komite Penyelaras TIK). Rusmanto memaparkan tema “PHISHING: APA ITU DAN BAGAIMANA CARA MENGHINDARINYA”.

Dalam pemaparannya, Rusmanto menjelaskan, phishing merupakan praktik pengelabuan online dengan cara mengirim email, SMS, pesan whatsapp, facebook, instagram, dan lainnya. Yang isinya penipu mengaku berasal dari perusahaan terkemuka, pemerintah, teman, atau keluarga untuk membujuk seseorang agar mengirimkan data pribadinya seperti, password, PIN aplikasi, kode OTP, atau kode yang dikirimkan oleh aplikasi ke SMS.

Aplikasi di gawai yang digunakan untuk phishing ialah, SMS, telepon, email, whatsapp, instagram, facebook, dan situs web.
Cara mengenali phishing antara lain, pesan phishing biasanya menggiring seseorang untuk mengklik tautan (link) yang berisi situs yang mirip dengan aslinya.

Jika seseorang menerima pesan chat di media sosial atau panggilan telepon dengan berbagai cara, yang meminta pembaruan atau verifikasi data pengguna, ada kesalahan, maka cek terlebih dahulu pesan itu secara menyeluruh, serta tidak memberikan kode apapun. Cara menghindari phishing diantaranya, aktifkan 2FA atau dua step autentikasi, tidak memberikan data pribadi, tidak klik link mencurigakan, verifikasi lebih dahulu keamanan situs web, update aplikasi browser web dan aplikasi penting, serta waspadai iklan online.

Dilanjutkan dengan sesi Kecakapan Digital, yang dipaparkan oleh, Mardiana Budikasih (Direktur Pemasaran Cybers Group).

Mardiana mengangkat tema “MENGENAL TOKO ONLINE (MARKET PLACE): AKSEBILITAS, JENIS, DAN FITUR”. Dalam penjelasannya, Mardiana memaparkan, marketplace merupakan perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya.

Jenis-jenis marketplace antara lain, marketplace global, jenis marketplace yang dapat memperjual belikan beragam jenis produk yang berbeda dan didapatkan dari banyak sumber. Seperti, bukalapak, shopee, dan tokopedia.

Marketplace konsinyasi, merupakan jenis marketplace dimana penjual hanya menyerahkan hal-hal penting kepada marketplace seperti detail produk dan informasi lainnya kepada marketplace. Contonya berrybenka dan zalora. Marketplace murni, merupakan jenis marketplace yang hanya berfungsi sebagai penyedia tempat bagi penjual untuk mempromosikan produknya sekaligus memberikan fasilitas pembayaran. Seperti, shopee Singapura, lazada Singapura, dan JD.ID Tiongkok.

Manfaat berjualan di marketplace ialah, kemudahan mendapatkan calon pembeli, kemudahan memasarkan produk melalui marketplace, dapat membangun relasi antar pedagang, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi, serta jangkuan luas.

Fitur-fitur yang harus ada pada marketplace meliputi, registrasi user, registrasi toko, detail produk, halaman dashboard, metode pembayaran, dan fitur pencarian barang. Prinsip umum jualan online ialah, memiliki mindset bisnis yang benar, tujuan berjualan, buat website bisnis atau toko online, promosi melalui media online, serta bangun sistem dan otomasi bisnis.

Pada sesi Budaya Digital, Wakil Kepala Sekolah SMAN 5 Bengkulu Tengah, Yusniati, S. Pd memaparkan, materi dengan tema “MENJAGA DAN MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL”. Yusniati menjabarkan tiga hal penting yang perlu diperhatikan orang tua sebelum memberi gawai pada anak antara lain, diskusikan kebutuhannya, apa yang diperlukan anak sehingga harus menggunakan gawai? Diskusikan tanggung jawabnya.

Beberapa alasan orang tua memberikan gawai pada anak meliputi, sebagi fasilitas pendukung belajar, mengkuti tren saat ini, alternative anak agar tidak bermain jauh, dan mengkuti perkembangan zaman. Serta, diskusikan resikonya.

Baik orang tua maupun anak harus memahami tentang penyalahgunaan, resiko, ataupun hal negatif yang dapat timbul dari penggunaan gawai sekaligus cara pencegahannya dan cara menghindarinya. Orang tua harus selalu mengingatkan kepada anak agar anak menceritakan ketidaknyamanannya dalam menggunakan gawai dan internet. Beri jadwal pada anak untuk dapat mengakses internet dan gawai secara konsisten.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital, Nopianto, SP dari tenaga ahli Komisi Informasi Bengkulu, mengangkat tema “PENTINGNYA PEMAHAMAN MEMBEDAKAN INFORMASI HOAX”.

Nopianto membahas hoax merupakan usaha untuk mengakali atau menipu pembaca untuk mempercayai sesuatu, padahal berita tersebut palsu. Ciri-ciri berita hoax antara lain, dapat mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan, sumber berita tidak jelas, bermuata fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, serta adanya huruf kapital, huruf tebal, banyak tanda seru, dan tanpa menyebutkan sumber informasi. Cara mengatasi hoax melalui, cari informasi terlebih dahulu, tahan diri untuk berkomentar dan membagikan berita, lalu laporkan berita hoax tersebut.

Terdapat beberapa langkah pendek untuk dapat memerangi hoax diantaranya, penegakan hukum, Indonesia memiliki UU ITE untuk mengatasi berita bohong. Menegakkan hukum terkait hoax adalah dengan menangkap pembuatnya, bukan hanya orang yang menyebarkan kabar tersebut.

Melibatkan penyelenggara platform, penyebaran hoax dapat terjadi di media sosial, untuk itu penyelenggara platform harus terlibat dalam melawan hoax. Serta, edukasi masyarakat. perlu adanya edukasi bagi masyarakat untuk melapor apabila menemukan hoax dan pelakunya.

Webinar diakhiri oleh Dwi Bidari (Influencer dengan Followers 13,9 Ribu). Dwi menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, cara mengenali phishing antara lain, pesan phishing biasanya menggiring seseorang untuk mengklik tautan (link) yang berisi situs yang mirip dengan aslinya, jika seseorang menerima pesan chat di media sosial atau panggilan telepon dengan berbagai cara, yang meminta pembaruan atau verifikasi data pengguna, ada kesalahan, maka cek terlebih dahulu pesan itu secara menyeluruh, serta tidak memberikan kode apapun.

Manfaat berjualan di marketplace ialah, kemudahan mendapatkan calon pembeli, kemudahan memasarkan produk melalui marketplace, dapat membangun relasi antar pedagang, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi, serta jangkuan luas.

Baik orang tua maupun anak harus memahami tentang penyalahgunaan, resiko, ataupun hal negatif yang dapat timbul dari penggunaan gawai sekaligus cara pencegahannya dan cara menghindarinya. Serta, langkah pendek untuk dapat memerangi hoax diantaranya, penegakan hukum, melibatkan penyelenggara platform, dan mengedukasi masyarakat.(titi)

Sumber :Rilis Kementerian Kominfo

No More Posts Available.

No more pages to load.