Beri Pemahaman Masyarakat, Kementerian Kominfo Literasi Digital Di Kabupaten Rejang Lebong

oleh -1,405 views
oleh
Foto :Kementerian Kominfo RI.

LITERASI DIGITAL

KABUPATEN REJANG LEBONG – PROVINSI BENGKULU
Selasa, 27 Juli 2021, Pukul 09.00 WIB

REJANG LEBONG || LINTAS NUSANTARA.ID – Kementerian Kominfo RI berupaya keras mengedukasi masyarakat dalam mengenal dan pamanfaatan dunia digital. Di era digital, banyak muncul berbagai persoalan, oleh karenanya diambil langkah upaya pemahaman yang baik oleh masyarakat dalam pemanfaatan digital.

Tujuannya, agar pamanfaatan dunia digital tidak disalahgunakan. Selain itu, menghindari jeratan hukum maupun jatuhnya korban kejahatan yang dilakukan oknum tidak bertanggungjawab dengan cara mengelabui masyarakat di dunia digital yang kian canggih.

Guna percepatan pemahaman tersebut, di berbagai daerah Kementerian Kominfo menggelar webinar dengan berbagai tema yang berkaitan dengan perkembangan dunia digital. Melalui program Literasi Digital, Kementerian Kominfo berupara keras memberi edukasi masyarakat.

Webinar yang dilaksanakan menggandeng berbagai narasumber berkompeten dibidangnya masing-masing. Literasi Digital dengan platform 77 kabupaten/kota wilayah Sumatera II mulai dari Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang yang ditujukan kepada PNS, TNI, Polri, orang tua, pelajar,. penggiat usaha, pendakwa dan sebagainya kalangan profesi lain.

Empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema. Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Sesi pertama Kecakapan Digital menghadirkan narasumber webinar dari Direktur Pemasaran Cybers Group, Mardiana Budikasih yang mengangkat tema “Mengenal Toko Online (Market Place) Aksebilitaa, Jenis dan Fitur”. Dalam pemaparannya, Mardiana menjelaskan, marketplace merupakan perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya.

Jenis-jenis marketplace antara lain, marketplace global, jenis marketplace yang dapat memperjual belikan beragam jenis produk yang berbeda dan didapatkan dari banyak sumber. Seperti, bukalapak, shopee, dan tokopedia. Marketplace konsinyasi, merupakan jenis marketplace dimana penjual hanya menyerahkan hal-hal penting kepada marketplace seperti detail produk dan informasi lainnya kepada marketplace.

Contonya berrybenka dan zalora. Marketplace murni, merupakan jenis marketplace yang hanya berfungsi sebagai penyedia tempat bagi penjual untuk mempromosikan produknya sekaligus memberikan fasilitas pembayaran. Seperti, shopee Singapura, lazada Singapura, dan JD.ID Tiongkok.

Manfaat berjualan di marketplace ialah, kemudahan mendapatkan calon pembeli, kemudahan memasarkan produk melalui marketplace, dapat membangun relasi antar pedagang, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi, serta jangkuan luas. Fitur-fitur yang harus ada pada marketplace meliputi, registrasi user, registrasi toko, detail produk, halaman dashboard, metode pembayaran, dan fitur pencarian barang.

Prinsip umum jualan online ialah, memiliki mindset bisnis yang benar, tujuan berjualan, buat website bisnis atau toko online, promosi melalui media online, serta bangun sistem dan otomasi bisnis.

Dilanjutkan dengan sesi Keamanan Digital oleh Davita Variani, S. Psi, M. Psi yang mengusung tema “Peran Orang Tua Dalam Memberikan Ajaran Tentang Keamanan Internet Untuk Anak”. Davita menjabarkan hal yang bisa dilakukan untuk mendukung akses internet sehat, antara lain, hindari situs atau forum yang berbahaya yang menjurus ke aktifitas kejahatan internet, pasang aplikasi parental kontrol bagi orang tua yang anaknya sudah mengenal dan menggunakan internet.

Berikan sosialisai kepada anak tentang positif dan negatifnya penggunaan internet, gunakan DNS yang bisa memblok situs berbahaya seperti situs judi dan situs dewasa yang lainnya, serta pertebal iman dan agama adalah salah satu firewall utama dalam diri pengguna internet.

Hal-hal yang perlu diajarkan kepada anak mengenai keamanan berinternet, meliputi tidak memberikan informasi pribadi seperti nama, alamat rumah, tempat sekolah, nomor telepon, tidak menulis kepada seseorang melalui media online yang telah membuat diri sendiri merasa tidak nyaman dan ketakutan, beritahukan kepada orang tua segera jika membaca dari internet yang membuat diri sendiri tidak nyaman dan takut, serta tidak bertemu atau mengajak bertemu tanpa seizin orang tua.

Tips untuk orang tua dalam menjaga keamanan anak di internet, memberikan contoh yang baik dan memastikan diri aman, hal terpenting melindungi diri dari internet adalah dengan membuat kata sandi yang kuat, khususnya pada akun-akun dengan banyak informasi pribadi, dan membimbing anak menemukan konten.

Sesi Budaya Digital diisi oleh Wakil Humas SMAN 1 Rejang Lebong, Edi Supriyanto, M. Pd.I mengangkat tema “Literasi Digital Dalam Meningkatkan Wawasan Kebangsaan”. Edi menjelaskan wawasan kebangsaan merupakan cara pandang suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya.

Mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bentuk-bentuk literasi digital, meliputi perluasan sumber informasi bermutu dan cakupan pengguna teknologi digital, peningkatan pelibatan publik, dan penguatan tata kelola sarana teknologi digital yang tepat sasaran.

Gerakan literasi digital dalam keluarga dalam menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air dari orang tua yang menjadi tauladan dan menciptakan suasana lingkungan sosial yang komunikatif dan menyenangkan dalam keluarga. Gerakan literasi digital di masyarakat, literasi ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat dalam penguasaan teknologi dan komunikasi secara bijak dan kreatif dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dan Negara.

Gerakan literasi digital di sekolah, diantaranya peningkatan jumlah dan ragam sumber informasi yang bermutu, perluasan sumber informasi bermutu dan cakupan pengguna teknologi digital, serta peningkatan pelibatan publik.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh Wimmy Hartawan, Dosen program studi Ilmu Komputer Universitas Pat Petulai Rejang Lebong mengusung tema “Upaya Mencegah, Mendeteksi dan Menyikapi Cyber Bulling”.

Wimmy menjelaskan cyberbullying merupakan perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut.

Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Tindakan-tindakan yang diidentifikasi sebagai cyberbullying, antara lain menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial, mengirim pesan yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau menguggah sesuatu yang menyakitkan, serta membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah.

Mencegah cyberbullying dapat dilakukan, dengan cara perbanyak kegiatan positif untuk anak, memberikan arahan kepada siswa tentang cara penggunaan internet yang positif, serta aktif mengedukasi dan mengawasi lingkungan maya dari potensi cyberbullying.

Webinar diakhiri, oleh Michelle Wanda, Aktris, Presenter, dan Influencer dengan Followers 46,5 Ribu. Michelle menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa manfaat berjualan di marketplace ialah, kemudahan mendapatkan calon pembeli, kemudahan memasarkan produk melalui marketplace, dapat membangun relasi antar pedagang, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan interaksi, serta jangkuan luas.

Tips untuk orang tua dalam menjaga keamanan anak di internet, memberikan contoh yang baik dan memastikan diri aman, hal terpenting melindungi diri dari internet adalah dengan membuat kata sandi yang kuat, khususnya pada akun-akun dengan banyak informasi pribadi, dan membimbing anak menemukan konten.

Gerakan literasi digital di sekolah, diantaranya peningkatan jumlah dan ragam sumber informasi yang bermutu, perluasan sumber informasi bermutu dan cakupan pengguna teknologi digital, serta peningkatan pelibatan publik. Mencegah cyberbullying dapat dilakukan, dengan cara perbanyak kegiatan positif untuk anak, memberikan arahan kepada siswa tentang cara penggunaan internet yang positif, serta aktif mengedukasi dan mengawasi lingkungan maya dari potensi cyberbullying.(titi)

Sumber : Rilis Kominfo RI

No More Posts Available.

No more pages to load.