Kemampuan Literasi Digital Yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Alpha

oleh -2,018 views
oleh
Literasi Digital Kementerian Kominfo RI.(Foto: Kominfo RI)

LITERASI DIGITAL
KABUPATEN BENGKULU SELATAN – PROVINSI BENGKULU
Kamis, 29 Juli 2021, Pukul 09.00 WIB

KAUR || LINTAS NUSANTARA.ID – Kementeria Kominfo RI terus galakkan kegiatan litrasi digital di berbagai daerah. Kamis (29/7/2021) pukul 09.00 WIB Literasi digital digelar di Kabupaten Bengkulu Selatan menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema. Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Pada sesi pertama membahas Kecakapan Digital yang diisi narasumber berasal dari Wakasek bidang kurikulum SMK Kencana Bandung yang sekaligus dosen STIE Inaba Bandung, Imanur Fikri Nugraha, M. Pd mengusung tema “Digital World In The Classroom: Kemampuan Literasi Digital Yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Alpha”.

Dalam pemaparannya, Imanur menjelaskan, fakta mengenai generasi alpha, generasi alpa menjadi generasi terbesar yang pernah ada, karena muncul saat dunia sedang mengalami pergeseran ke abad Asia. Ketika generasi alpha termuda mencapai usia dewasa pada tahun 2030, komponen kelas mengenah terbesar akan berasal dari Asia.

Efek teknologi pada generasi alpha, antara lain akan menjadi lebih terspesialisasi, peningkatan pengumpulan data akan memicu risiko, mereka akan mengalihdayakan lebih banyak aktivitas otak ke komputer, dan teknologi meningkatkan keterampilan tertentu.

Kompetensi yang harus dimiliki guru generasi alpha, meliputi pemikiran kritis dan penyelasaian masalah, kemampuan digital, kreatifitas, kemampuan presentasi, pekerja tim, dan kemampuan komunikasi.

Pada sesi kedua, Keamanan Digital diisi oleh narasumber CEO Bencoolen Coffe, Lucky Wijatmoko yang mengusung tema “Main Aman Saat Belanja Online”. Lucky menjelaskan, kemajuan teknologi jika tidak dibarengi dengan literasi digital yang baik, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara.

Transformasi digital saat pandemi covid-19 mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat pada bidang pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan belanja.

Lucky menyampaikan, cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, pilih cara pembayaran yang paling aman atau gunakan rekening bersama, simpan bukti transaksi, serta selalu gunakan perangkat pribadi.

Di sesi Budaya Digital, webinar menghadirkan narasumber dari Guru SMKN 1 Bengkulu Selatan, Tedy Susanto, S. SN yang mengusung tema “Multikulturalisme Dalam Ruang Digital”. Tedy menjelaskan, multikultural merupakan keragaman budaya, aneka, kesopanan, atau banyak pemeliharaan. Namun dalam hal ini dapat diartikan sebagai keragaman budaya sebagai aplikasi dari keragaman latar belakang seseorang.

Teknologi digital merupakan sebuah alat yang menggunakan sistem komputer secara otomatis dengan format yang bisa dibaca oleh komputer. Dengan itu pekerjaan menjadi lebih mudah dibandingkan jika dikerjakan secara manual. Pendidikan multikultural adalah model pendidikan yang mengusung ideologi yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan martabat manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya secara ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara.

Dalam mewujudkan multikulturalisme sangat penting bagi Indonesia terutama untuk merawat dua hal yang diwariskan yaitu Pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Pada era digital, saat ini berdampak pada kondisi pendidikan termasuk pada dunia pendidikan multikultural.

Kondisi pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak negatif, maka pendidikan multikultural dalam hal ini berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya peserta didik agar mengetahui tentang nilai-nilai multikultural, yaitu sikap menerima, menghargai, serta menghormati segala bentuk perbedaan. Agar tidak terjadi suatu kondisi yang tidak diinginkan seperti radikalisme, rasisme, diskriminatif dan lain sebagainya. Serta Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar pancasila.

Sesi terakhir webinar yakni Etika Digital yang diisi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bengkulu Selatan, Hamdan, S. Sos yang mengangkat tema “Etika Digitalisasi Mencegah dan Menyikapai Berita Hoax”.

Hamdan menjelaskan, etika digital didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab terkait dengan penggunaan teknolog atau tata cara yang sopan dalam menggunakan media sosial kepada orang lain. Etika komunikasi digital, meliputi penggunaan bahasa yang sopan, mengendalikan emosi, menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas, menghargai privasi orang lain, dan tidak memancing perselisihan.

Tujuan etika digital ialah untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain.
Tips mengenali dan menyikapi berita, antara lain jangan mudah terprovokasi dengan judul berita, bersikap kritis terhadap apapun yang didapat, utamakan logika, lakukan konfirmasi, saring sebelum sharing, jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet, dan laporkan konten yang mengandung hoax.

Webinar ditutup dan disimpulkan oleh Yosi Mokalu yang berprofesi sebagai penyanyi, ketua Umum Siberkreasi dan Influamcer dengan following mencapai 88,5 ribu.

Yosi Mokalu menyimpulkan, hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa kompetensi yang harus dimiliki guru generasi alpha, meliputi pemikiran kritis dan penyelasaian masalah, kemampuan digital, kreatifitas, kemampuan presentasi, pekerja tim, dan kemampuan komunikasi.

Cara aman saat belanja online antara lain, pastikan online shop dapat dipercaya, baca dengan cermat kebijakan yang dilakukan oleh situs tempat belanja, waspada dengan barang sangat murah, baca deskripsi produk yang akan dibeli, dan pilih cara pembayaran yang paling aman.

Kondisi pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki dampak negatif, maka pendidikan multikultural dalam hal ini berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya peserta didik agar mengetahui tentang nilai-nilai multikultural, yaitu sikap menerima, menghargai, serta menghormati segala bentuk perbedaan.

Tips mengenali dan menyikapi berita, antara lain jangan mudah terprovokasi dengan judul berita, bersikap kritis terhadap apapun yang didapat, utamakan logika, lakukan konfirmasi, saring sebelum sharing, jangan mudah percaya dengan gambar atau video yang muncul di internet, dan laporkan konten yang mengandung hoax.(titi)

Sumber : Rilis Kementerian Kominfo RI

No More Posts Available.

No more pages to load.