LINTAS NUSANTARA.ID, KAUR – Bangga menjadi guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Namun, meskipun menjadi pondasi pendidikan anak, nasib para guru TK/PAUD dinilai kurang beruntung. Mengingat, minimnya anggaran pelaksanaan pendidikan dan kecilnya honorarium pendidik, membuat guru tingkat paling dasar ini rela mengabdikan diri sebagai pahlawan bagi generasi emas.
Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pun belum mampu menjangkau seluruh lembaga pendidikan ini. Bahkan, bantuan hanya diberikan setahun sekali dengan nominal yang tergolong jauh dari kata cukup.
Perhatian pemerintah desa setempat dengan menyiapkan anggaran dari realisasi Dana Desa (DD) untuk menopang aktivitas belajar di TK/PAUD kerapkali mental karena tidak disetujui warga ataupun pemerintah.
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK) Kaur, Titin Sumarni, S. IP, M.Pd mengungkapkan rasa bangga menjadi guru anak-anak. IGTK dan PAUD merupakan pondasi dasar pendidikan generasi emas bangsa. Meskipun, banyak keluhan dari teman-teman seperjuangan.
“Kami bangga menjadi bagian dari pahlawan bangsa mewujudkan pondasi pendidikan bagi anak bangsa. Terima kasih kepada pemerintah yang memfasilitas sarana pendukung pendidikan anak usia dini,” ungkap Titin Sumarni.(007/adv)
