Kompak, Warga dan Kades Se-Kecamatan Tanjung Kemuning Hancurkan Warem Sulauwangi

oleh -1,577 views
oleh
Warga menghancurkan bangunan liar Warem di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning rata dengan tanah, Rabu (23/2/2022).

KAUR || LINTAS NUSANTARA.ID – Bosan menunggu realisasi penutupan aktivitas Warung Remang-Remang (Warem) di kawasan Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, Rabu (23/2/2022) warga bersama Kades se-Kecamatan hancurkan bangunan liar Warem.

Ratusan warga bersama 20 Kades di Kecamatan Tanjung Kemuning langsung bergerak mendatangi Warem dan membongkar paksa. Akibatnya, beberapa bangunan Warem liar rata dengan tanah.

Aksi pembubaran paksa aktivitas Warem ini dilakukan secara bersama oleh warga di Kecamatan Tanjung Kemuning. Bukan hanya warga Desa Sulauwangi semata.

Guna menghindari bentrok fisik warga dengan pemilik Warem, petugas piket Polsek Tanjung Kemuning di back up anggota Koramil 408-02 Kaur Utara diturunkan ke lokasi mengamankan aksi warga yang sudah muak dengan keberadaan Warem.

Kades Sulauwangi, Biman Asli kepada awak media mengatakan, aksi ini bentuk rasa muak warga terhadap aktivitas Warem yang banyak mudaratnya. Kades hadir dalam aksi ini guna memantau serta mencegah adanya unsur kekerasan oleh warga.

“Yang datang warga dari seluruh desa di Kecamatan Tanjung Kemuning. Warga kesal karena tidak ada respon dari instansi berwenang menangani masalah ini. Sehingga, warga menyimpulkan bergerak sendiri,” ujar Biman Asli.

Pada prinsipnya, pemerintah desa setuju dengan aksi masyarakat ini, lanjut Biman Asli. Diharapkan, sambung Biman Asli ada efek jera bagi pemilik Warem untuk kembali membuka aktivitas hiburan malam dilokasi ini. Karena, mereka akan berhadapan dengan masyarakat. Bukan hanya pemerintah daerah atau aparat keamanan saja, namun juga warga yang terus memantau aktivitas hiburan malam tersebut.

Dengan dihancurkannya bangunan ini, tentunya akan menimbulkan efek bagi pemiliknya. Jika mau kembali membangun tentu akan berfikir panjang karena akan kembali berhadapan dengan massa.

“Semoga aksi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dalam menanganinya. Jangan sampai kembali terulang di kemudian hari. Karena bisa saja aksi massa lebih besar lagi,” tutup Biman Asli.(amr)

No More Posts Available.

No more pages to load.