LINTAS NUSANTARA.ID, BENGKULU UTARA – Kondisi jembatan gantung penghubung antar desa di Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara sangat memprihatinkan. Bertahun-tahun luput dari perhatian pemerintah, warga gotong royong rehab jembatan dengan swadaya, Rabu (21/4/2021). Warga Desa Ulak Tanding bersama Kades, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga turun langsung perbaikan jembatan dengan semangat.
Buruknya kondisi jembatan gangung yang menghubungkan Desa Ulak Tanding dengan Desa Air Mangayau menebar ancaman bagi keselamatan jiwa. Apalagi, jembatan ini akses utama bagi warga desa. Selain itu, pelajar setiap hari harus melalui jembatan yang sudah banyak lapuk.
Ketua BPD Ulak Tanding, Andi Suroyo dikonfirmasi lintasnusantara.id membenarkamln kondisi jembatan gantung yang sudah tidak layak pakai. Namun, karena tidak ada akses lain maka masyarakat tetap memberanikan diri melintasinya meskipun bertaruh dengan keselamatan.
“Perbaikan jembatan gantung ini dilakukan swadaya warga dan dibantu perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sandabi Indah Lestari (SIL),” ungkap Andi Suroyo.(pen)