KAUR || LINTAS NUSANTARA.ID – Kelangkaan minyak goreng beberapa pekan terakhir banyak menyebabkan emak-emak pusing. Tak ayal setiap warung atau toko yang menjual minyak goreng selalu menjadi sasaran ibu-ibu.
Dalam operasi pasar juga kerap terjadi antrian panjang emak-emak untuk berebut minyak goreng. Pelayanan pun harus pontang panting melayani pembeli yang berdesakan.
Namun, ada ilmu alam yang dapat dijadikan pedoman dalam menyiasati kelangkaan minyak goreng ataupun barang lain. Sudah menjadi hukum alam, semua jenis barang semakin banyak yang mencari maka akan semakin langka dan mahal.
Masyarakat mungkin dapat menahan diri sejenak untuk tidak fokus pada minyak goreng. Jangan dikejar, jangan dicari dan jangan dibeli.
Jika sudah dibiarkan seperti ini, maka barang yang tidak lagi diminati masyarakat akan keluar dan kembali menurunkan harganya. Pelaku bisnis yang sengaja menimbun minyak goreng akan gerah ketika masyarakat tidak lagi mencarinya.
“Kita coba dua atau tiga pekan, tidak perlu lagi mencari minyak goreng. Puasa sementara penggunaan minyak goreng, akan berdampak pada kerugian pabrik atau tengkulak nakal yang sengaja menimbun minyak goreng,” ujar Megi (37) warga Kecamatan Tanjung Kemuning.(amr)
