LINTAS NUSANTARA.ID, KAUR – Proses dan tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) telah usai. Hanya menyisahkan satu tahapan akhir yakni pelantikan Kades terpilih. Untuk itu, sudah saatnya masyarakat desa kembali menyatu dalam satu tujuan dan visi membangun desa dari segala penjuru. Dengan bersatu padu, bahu membahu semua warga desa maka pembangunan desa akan lebih cepat, tepat dan bermanfaat.
Hilangkan semua perbedaan selama proses Pilkades. Sebab, siapapun yang terpilih inilah gambaran suara hati warga desa. Tidak ada lagi penyekatan antara satu kelompok dengan kelompok lainnnya. Dengan demikian, tujuan pembangunan desa yang hakiki akan tercapai sesuai dengan harapan.
“Kami mengajak masyarakat untuk kembali menyatu dalam satu visi membangun desa dengan semangat gotong royong. Saling mengisi dan menutupi dalam setiap kekurangan yang terjadi. Semangat kebersamaan dalam membangun akan menghasilkan kualitas dan kuantitas yang maksimal,” pesan Pjs Kades Ulak Agung Kecamatan Padang Guci Hilir, Hengky Tomi, SE, Rabu (17/3/2021) kepada lintasnusantara.id.
Menurutnya, dalam demokrasi perbedaan pandangan dalam sikap dukungan adalah hal biasa. Dan inilah wujud dari makna demokrasi yang sesungguhnya. Namun, usai pesta demokrasi, tentunya masyarakat harus melepas segala pandangan negatif. Kembali menyusun bingkai kebersamaan dalam semangat gotong royong dalam menyukseskan pembangunan.
Bingkai Bhineka Tunggal Ika wajib menjadi pedoman masyarakat dalam menyusun berbagai program pembangunan demi mencapai kesejahteraan masyarakat. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Pepatah ini patut menjadi pemicu lahirnya semangat kegotongroyongan.
“Mari ciptakan kreatifitas pembangunan dengan semangat kebersamaan. Pilkades bukan penyebab perpecahan dan terciptanya penyekat antar masyarakat. Pilkades telah usai, saatnya kembali ke pengaturan awal guna saling melengkapi,” papar Hengky Tomi.(amr)
