LINTAS NUSANTARA.ID, BENGKULU – Memasuki H-3 lebaran Idul Fitri 1442 H, pasar tradisional modern Panorama Kota Bengkulu bludak. Minggu (9/5/2021) terlihat pengunjung pasar ini ramai padat. Antrian kendaraam keluar masuk pasar ini cukup padat. Bahkan kerap terjadi kemacetan.
Mirisnya, pengunjung dan pedagang mulai abai akan Protokol Kesehatan (Prokes). Pengunjung lebih memilih pasar ini karena tergolong lengkap dan harganya cukup murah dibanding pasar lainnya. Pengunjung rata-rata menyerbu toko pakaian jadi, sepatu-sandal serta toko sembako.
Pengunjung pasar berbondong-bondong belanja barang keperluan lebaran Idul Fitri 1442 H. Akibatnya, desak-desakan manusia tidak dapat dihindarkan. Hal ini mengundang potensi penyebaran virus. Padahal, Bengkulu masuk dalam kategori zona orange pandemi Covid-19.
“Beli keperluan buat lebaran aja ini, karena banyak pilihannya. Di pasar Panorama juga murah-murah, kualitasnya bagus, enggak kalah dengan pasar yang lain” kata Narsih pengunjung pasar.
Sementara itu, salah seorang pedagang pasar Panorama , Haris mengakui, omsetnya lebih baik dibanding lebaran tahun lalu. Sebab, pada 2020, para pedagang benar-benar dilarang berjualan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Ya, l alhamdulillah keuntungan berdagang lebih baik dari tahun lalu karena tahun lalu kita sama sekali tidak boleh dagang,” kata Haris.
Menurut Haris, meski ada peningkatan, omset yang ia raup tidak naik secara signifikan. Kendati begitu, para pedagang di Panorama juga mulai memasarkan dagangan secara online atau dalam jaringan untuk mencari pemasukan tambahan.
“Tahun ini alhamdulillah, boleh dagang, walaupun ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan. Dengan cara online, kirim gambar ke langganan, ya gitu aja,” ujarnya.(321)
