Rohanita Setahun Menahan Sakit Luar Biasa, Tak Mampu Berobat Ke RS-Andalkan Obat Dukun

oleh -2,051 views
oleh
Rohanita penderita tumor tak berdaya menahan sakit akibat tak mampu berobat ke rumah sakit.

KAUR || LINTAS NUSANTARA.ID – Rohanita (40) ibu dua anak warga Desa Parda Suka Kecamatan Maje Kabupaten Kaur hanya mampu menahan sakit luar biasa akibat benjolan di bagian punggung. Setahun sudah penyakit yang dirasakannya ini terus membesar. Keluarga menduga penyakit yang dialami Rohanita adalah sejenis tumor.

Meskipun menahan sakit berhari-hari, keluarganya tak mampu membawanya berobat ke dokter atau Rumah Sakit (RS). Karena keterbatasan ekonomi yang mengandalkan suami bekerja sebagai tukang dodos kelapa sawit.

Rohanita pun terpaksa menahan rasa sakit yang menusuk hingga ketulang ini dengan sabar. Selama setahun terakhir, hanya mengandalkan obat huluan (tradisional, red) yang diberikan oleh orang pintar (dukun).

Rohanita ternyata luput dari kepesertaan BPJS Kesehatan subsidi yang dibayar oleh pemerintah. Hal ini yang menjadi faktor utama ia tidak berani berobat ke RS atau dokter. Dapat dibayangkan berapa besar biaya berobat jika tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Rasa sakit yang dirasakan oleh Rohanita setiap hari harua dipendam dengan air mata yang tertahan. Ia sendiri tidak tahu kapan rasa sakit, nyeri dan panas dipunggungnya akan sirna. Hanya doa dan harapan yang mampu ia lakukan untuk menghilangkan rasa sakit tersebut.

Miris, ditengah gencarnya pemerintah memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga tidak mampu melalui program BPJS Kesehatan, namun Rohanita luput dari data dan usulan penerima BPJS.

Setahun menunggu adanya bantuan BPJS namun tak kunjung datang. Seiring dengan semakin membesarnya benjolan dipunggung. Setiap hari hanya menggunakan obat dari dedaunan. Upaya untuk menyembuhkan penyakit yang dialami Rohanita secara tradisional terus dilakukan keluarganya.

Sang suami, pekerja serabutan yang berprofesi sebagai tukang dodos harus banting tulang menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Anak pertamanya masih duduk di bangku kelas 3 SD dan yang kecil masih di bangku kelas 1 SD.

Keluarga ini sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan serta pemerintah. Setidaknya, ada bantuan BPJS kesehatan sebagai sarana berobat secara medis dengan gratis.

“Kami tidak memiliki biaya untuk berobat, BPJS tidak punya. Uang apalagi, penghasilan setiap hari cukup untuk makan,” ungkap ayah Rohanita, Jailani (65).

Kini, tubuh Rohanita semakin kurus dan kerap mengeluh sakit yang luar biasa. Tubuhnya lemas dan tak berdaya, aktivitas pun tak lagi mampu dilakukannya.(team)

No More Posts Available.

No more pages to load.