BENGKULU UTARA || LINTAS NUSANTARA.ID – MRN (19) warga Desa Datar Lebar Kecamatan Lais Kabupaten Bengkulu Utara terpaksa mendekam dalam sel tahanan Mapolres Bengkulu Utara. Pasalnya, ia nekat mencuri handphone jenis Oppo Reno milik seorang ASN bernama Nurmais (55) warga Desa Karang Anyar II Kecamatan Kota Arga Makmur.
Akibat ulah jahilnya, MRN harus merasakan dinginnya kamar hotel predoi di Polres Bengkulu Utara. Ia dijerat melanggar pasal 362 KUHPidana dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Kronologis aksi pencurian yang dilakukan pelaku sangat cerdik. Pada saat kejadian, pelaku berada dirumahnya di Desa Datar Lebar Kecamatan Lais karaoke di teras rumah. Tidak lama datang korban bertandang ke rumahnya menggunakan sepeda motor yamaha mio.
Korban memarkir sepeda motornya di teras rumah pelaku kemudian menyapa pelaku yang asyik karaoke. Pelaku bertanya kepada korban “Ndak kemano buk”??? (logat daerah setempat, red). Kemudian, korban menjawab dengan bahasa daerah setempat, “Idak maen bae”.
Tidak lama ngobrol, korban masuk ke dalam rumah pelaku. Sekilas itu, pelaku melihat satu unit handphone milik korban dalam kantong plastik tergantung di sepeda motor. Tanpa berfikir panjang, pelaku langsung mengambil handphone korban dan menyimpannya dalam kamar.
Setelah menyimpan barang curiannya, korban kembali ke teras melanjutkan karaoke. Tidak lama berselang, korban keluar dari dalam rumah dan pamitan pulang ke rumahnya di Desa Karang Anyar II.
Korban baru menyadari handphonenya lenyap setah tiba di rumah. Korban tidak lagi menemukan handphone Oppo Reno miliknya yang digantung dalam kantong assoy di sepeda motor.
Korban juga tidak merasa kalau assoy yang digantungnya terjatuh saat diperjalanan menuju rumahnya. Atas kejadian ini, korban melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Bengkulu Utara guna ditindak lanjuti secara hukum.
Dari penyelidikan dan keterangan korban. Akhirnya, polisi berhasil mengungkap pelaku pencurian tersebut. Pelaku seorang remaja putri, dan langsung diamankan di Mapolres Bengkulu Utara guna menjalani pemeriksaan lebih intensif penyidik.(nadit)
