Fakultas Hukum Unib Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja Di SMAN 4 Bengkulu

oleh -1,545 views
oleh
Fakultas hukum Unib sosialisasi UU ITE di SMAN 4 Kota Bengkulu.(foto: Ist/LN)

BENGKULU || LINTAS NUSANTARA.ID – Fakultas hukum Universitas Bengkulu (Unib) menggelar sosialisasi pencegahan kenakalan remaja dan dampak pada lingkungan. Sosialisasi menyasar pelajar SMAN 4 Kota Bengkulu, Selasa (11/10/2021).

Sosialisasi ini menghadirkan, dosen fakultas hukum Unib, Slamet Muljono, SH, M.Si, Edytiawarman, SH, M.Hum dan Nurhani Fithriah, SH, MH. Dalam kesempatan ini, pemateri menyampaikan bahwa faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja karena adanya faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal meliputi krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. kedua, tercapainya identitas peran.

Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal meliputi keluarga karena tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja, pengaruh kawan sepermainan yang kurang baik, dan komunitas / lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Kemudian, pemateri juga menjelaskan mengenai peran keluarga dan guru dalam menangani masalah yang terjadi pada remaja dan dampak dari kenakalan remaja terhadap lingkungan. Peran tersebut dapat dilakukan melalui penanaman pola asuh yang baik pada anak sejak dini, membekali anak dengan dasar moral dan agama, mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak, menjalin kerjasama yang baik dengan guru, menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat.

Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk. Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan.

Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisasi, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya. Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.

Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat memperbaikinya. Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak kriminal.

Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga. Dengan adanya sosialiasi ini, diharapkan siswa SMA Negeri 4 Kota Bengkulu dapat terhindar dari perbuatan kenakalan remaja yang memberikan dampak negatif bagi lingkungannya.(dar/rlis)

No More Posts Available.

No more pages to load.