Kawasan Terluas di NTT, Kabupaten TTS Miliki Catatan Panjang Masalah

oleh -801 views
oleh
Foto : Toni Sanbaen

TTS || LINTAS NUSANTARA.ID – Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki daftar panjang masalah. Meski memiliki kawasan terluas di NTT dan memiliki potensi sumber daya alam besar, TTS kerap dirundung masalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, dan gizi buruk pada anak.

Kasus-kasus korupsi juga muncul di TTS selama beberapa tahun belakangan. Presiden Joko Widodo terus mengunjungi Soe, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (24/3/2022).

Kunjungan presiden terkait dengan pengentasan stunting di daerah itu. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi angka stunting di Timor Tengah Selatan mencapai 48,3 persen dan menjadi yang paling tinggi di Nusa Tenggara Timur. Hal itu menunjukkan bahwa ada 48 balita stunting di antara 100 balita yang ada di Timor Tengah Selatan.

Tidak hanya itu, angka stunting di Timor Tengah Selatan juga menjadi pemuncak nomor satu secara nasional, untuk prevalensi balita stunting di antara 246 kabupaten atau kota di 12 provinsi prioritas.

Namun sayangnya, Salah satu kasus korupsi yang menjadi perhatian adalah proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) Boking senilai Rp 17,4 miliar pada 2017. Pembangunan RSP Boking dikerjakan oleh PT Tangga Batujaya Abadi. Mereka memenangi tender dengan mengalahkan 19 perusahaan.

Pembangunan RSP Boking disebut tak sesuai bestek. Ada pula dugaan persengkongkolan sejak perencanaan antara kuasa pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen dan kontraktor pelaksana. Pasalnya, PT Tangga Batujaya Abadi tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak hingga meminta perpanjangan kontrak. Selain itu, sejumlah pekerjaan utama yang mesti dilakukan, justru tak dikerjakan kontraktor pelaksana.

Hasil Investigasi tim media ini, Kasus korupsi rumah sakit pratama boking pada dinas kesehatan Kab.TTS tahun anggaran 2017, yg di kerjakan oleh PT.Tangga Batu Jaya Abadi terus Menjadi Misteri.

Investigasi Tim media ini juga menemukan dugaan kuat keterlibatan salah satu perusahaan raksasa yang terlibat dalam skandal kasus korupsi Boking yaitu PT. Indah Karya (persero) yang mana PT. tersebut adalah konsultan perencanaan. Penyidikan juga diduga telah ditemukan adanya indikasi kuat perbuatan PT.Indah Karya (persero) sebagai perusahaan yang terlibat secara aktif dalam pidana korupsi rumah sakit pratama boking.

Hasil penelusuran media ini juga menemukan bahwa saat ditangani Polres TTS kasus ini sebenarnya sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan setelah kasusnya diekspos. Sayangnya, sebelum kasus ini diekspos justru Kasat Reskrim Polda TTS, dimutasi ke Polda NTT.

Tak hanya sampai di situ, sejumlah penyidik kasus ini pun ikut dimutasi baik di mutasi ke Polda NTT maupun di mutasi ke polsek di wilayah Polres hukum Polda NTT. Meski sudah dua tahun ditangani Polda NTT namun hingga kini kasus tersebut belum menunjukkan titik terang.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, di LPSE Kabupaten TTS yang berhasil diakses menyebutkan tender ini diikuti 19 peserta dan pemenang adalah PT. Tangga Batujaya Abadi nomor NPWP: 02.186.698.3-044.000 dengan nilai kontrak Rp 17,46 miliar. PT Tangga Batujaya Abadi beralamat di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok P Nomor 7 Jl. Letjend Suprapto Kel. Sumur Batu Kec. Kemayoran Jakarta Pusat – Jakarta Utara (Kota) – DKI Jakarta.

Proyek ini memiliki kode tender: 1884507 dengan nama tender Pembangunan Rumah Sakit Pratama Boking (DAK Afirmasi) berupa bangunan fisik RS Pratama. Rencana umum pengadaan dengan tanggal pembuatan 22 September 2017 satuan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten TTS dengan kategori pekerjaan fisik.

Sistem pengadaan menggunakan lelang umum pascakualifikasi satu file dengan harga terendah dengan sistem gugur tahun anggaran APBD 2017 dengan nilai pagu paket Rp 18.029.906.00 dengan nilai HPS paket Rp 18.022.700.000.00. Adapun jenis kontrak dengan cara pembayaran gabungan lumpsum dan harga satuan pada lokasi pekerjaan Kecamatan Boking -Timor Tengah Selatan.

Sementara Direktur Kriminal Khusus Poldat NTT, Kombes Pol Dr.Noviana Tursanurohmad, SIK.,M.Si yang dikonfirmasi media ini, dengan singkat ia mengatakan, masih dalam penyidikan.(ans)

Toni Sanbein

No More Posts Available.

No more pages to load.