19 Tahun Kabupaten Kaur, Aspal Merah dan Masih Ada Jenazah Diangkut Sepeda Motor

oleh -3,564 views
oleh
foto: media centre Pemprov Bengkulu

KAUR ││LINTAS NUSANTARA.ID – Hari ini, Kabupaten Kaur genap berusia 19 tahun. Perayaan hari ulang tahun ini pun digelar meriah. Diawali upacara bendera, rapat paripurna istimewa hingga pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Bengkulu di Bumi Se’ase Seijean. Kemeriahan hari lahir disambut antusias masyarakat yang telah lama menantikan perubahan daerah yang lebih maju dan mapan. Kibaran bendera dan umbul-umbul menghiasi sepanjang jalan nasional menyambut kemeriahan hari jadi daerah ini.

Dibalik kemeriahan HUT Kabupaten Kaur ke-19 terselip harapan masyarakat terhadap pemerintah daerah saat ini. Khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan di kawasan pedalaman. Masih banyak terdapat kawasan dengan kondisi aspal merah. Pada musim penghujan, akses jalan berlumpur dan sangat sulit dilintasi kendaraan. Baik roda empat maupun kendaraan roda dua.
Di moment ulang tahun ke-19 ini, masyarakat menaruh banyak harapan akan kemajuan pembangunan infrastruktur. Setidaknya, pengurangan jalan aspal merah yang bertahun-tahun dirasakan warga. Kondisi ini banyak dijumpai dikawasan pedalaman dan kawasan pedesaan diperbukitan. Sebagaimana janji politik, akan dibangun 1.000 jalan mulus di Kabupaten Kaur merupakan harapan yang tersimpan dalam hati masyarakat akan kerinduan terealisasinya program kerja tersebut.
Mirisnya lagi, di Kabupaten Kaur masih ditemukan masyarakat yang terpaksa membawa jenazah menggunakan sepeda motor. Hal ini disebabkan kondisi jalan yang tidak memungkinkan ditempuh menggunakan kendaraan roda empat. Masyarakat berharap, diusia ke-19 tahun ini tidak ada lagi hal seperti ini. Untuk mewujudkan itu tentu hanya dengan merealisasikan janji 1.000 jalan mulus.
Selain infrastruktur, masyarakat juga berharap penuntasan masalah gix=zi buruk. Masih ada warga yang mengidap gizi buruk dan sudah terjadi sejak 10 tahun silam. Hingga saat ini belum tertangani dengan baik, bahkan kondisi penderita gizi buruk kian parah dan sangat membutuhkan uluran tangan pemerintah maupun dermawan. Gedung sekolah, khususnya tingkat SD yang dalam kondisi kritis, rusak berat dan belum terbangun yang jauh lebih nyaman bagi anak belajar.
Disisi lain, persoalan limbah tambak udang, limbah pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang dinilai masyarakat telah mencemari lingkungan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Keluhan masyarakat terkait limbah bermunculan, namun belum terlihat tindaklanjut serius pemerintah daerah. Disektor pertanian, masyarakat belum mendapat jaminan harga jual hasil pertanian mereka. Bahkan, petani tidak tahu harus mengadu kemana.
Sementara, masalah peternakan liar yang hampir setiap hari menjadi pembicaraan masyarakat bak benang kusut yang tak tahu dimana ujungnya. Hewan ternak berkeliaran menimbulkan korban kecelakaan, ternak menyebabkan lahirnya konflik sosial ditengah masyarakat seakan tak terpecahkan.
Melalui moment HUT Kabupaten Kaur ke-19 ini, masyarakat menaruh secercah harapan baru. Memasuki usia ke-20, Kabupaten Kaur terus berbenah mengurai semua persoalan yang terjadi. Khususnya, pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan. Penyaluran bantuan Alsintan yang tepat sasaran dan tepat guna, pembangunan industri kreatif bagi masyarakat serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga, pada evaluasi APBD akhir tahun 2022 nanti, tidak lagi mengalami defisit anggaran seperti pada APBD tahun 2021 yang tembus diangka Rp 15 miliar.
“Selamat ulang tahun ke-19, semoga Kabupaten Kaur bangkit dan terus membangun menuju nawacita Bupati dan Wakil Bupati (Wabup). Kami masyarakat siap mendukung program pembangunan yang dicanangkan,” ungkap Edi Latif (53) warga Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur.(amr)

No More Posts Available.

No more pages to load.